Minggu, 14 April 2019

Kampanye Pakai Knalpot Racing? Yes or No?



Surakarta – Kampanye merupakan suatu kegiatan yang tidak akan ketinggalan di era pemilu ini. Beragam aksi dilakukan untuk mempromosikan calon-calon presiden, anggota dewan baik dari tingkat daerah sampai DPR RI ke calon pemilih. Tujuan dari aksi-aksi tersebut tentu saja untuk menarik simpati dan mencari suara terbanyak. Aksi-aksi tersebut ada yang berupa pembagian sembako gratis, pengobatan gratis, konser amal, pembagian seragam pengajian, pembagian seragam karang taruna, penyediaan transportasi untuk acara suatu kelompok, dan masih banyak lagi aksi yang digunakan para calon menarik simpati masyarakat. Dari beragam aksi tersebut pasti ada yang bersifat positif yang memang memberi manfaat untuk masyarakat, namun ada juga yang malah mengganggu kenyamanan masyarakat seperti aksi kampanye yang menggunakan knalpot racing.

Aksi kampanye menggunakan knalpot racing yang digeber-geber keliling kota ini sangatlah menarik perhatian masyarakat yang dilewatinya. Selain peserta kampanye yang banyak, suara dari knalpot racing yang digeber-geber inilah yang cukup mengganggu kenyamanan masyarakat. Akhirul, mahasiswi salah satu PTS di Surakarta ini merasakan langsung pengalaman berhadapan dengan rombongan kampanye ini. “Saat itu saya akan pergi ke kampus mau ujian, waktu itu di daerah Joglo itu seperti ada anak yang menggeber-geber sepeda motornya, telinga saya itu sampai sakit”, ujar Akhirul. Ketika itu, ia akan bergerak 100 meter saja dari tempat ia berhenti tersebut bisa memakan waktu 15-30 menit, kejadian itu yang sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Aksi ini terjadi pada hari Sabtu (13/4/2019) bertepatan sebelum kampanye ditutup dan debat presiden dan wakil presiden putaran kelima digelar malam harinya. Aksi ini terjadi dari pagi hari sampai sore hari.
 


Polisi sebagai petugas keamanan masyarakat berusaha keras tetap menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan yaitu menutup beberapa jalan agar dapat dilalui oleh para pengguna jalan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat tentunya. Kampanye semacam ini memang bertujuan baik mengajak warga agar tidak golput demi Indonesia lima tahun kedepan, namun menurut Akhirul sebagai masyarakat kampanye ini tidak efektif dan kurang mewujudkan tujuan dari kampanye itu sendiri. “Aksi semacam ini justru membuat polusi udara dan menyebabkan kemacetan di beberapa titik dan tentu saja sangat mengganggu kenyamanan.” imbuhnya. Masyarakat berharap aksi-aksi kampanye di pemilu-pemilu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang baik dan tidak merugikan beberapa pihak.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar